Legenda Naga
Naga yakni makhluk mitos yang paling dikenal di seluruh dunia. Namun legenda yang dikenal di seluruh dunia mempunyai kisah sendiri sendiri. Akan tetapi Mitologi Naga yang paling dikenal dan ludang keringh menarik yakni legenda Naga dari Cina.
Dalam legenda Naga di China,Naga dikenal sebagai makhluk berbentuk ular , mempunyai tanduk ,memiliki cakar,menyemburkan api dan sanggup terbang.Apakah legenda sang naga tersebut lampau memang benar-benar ada?
Beda dengan China,Naga di Eropa selalu dilambangkan sebagai makhluk yang jahat. Dan bagi masyarakat Cina, naga yakni melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Begitu besarnya rasa hormat bangsa Cina terhadap makhluk mitologi yang satu ini ,sehingga kaisar-kaisar jaman lampau besar hati mengenakan gambar naga sebagai simbol mereka.
Naga yakni salah satu dari empat makhluk yang menerima penghormatan tertinggi sebagai makhluk spiritual dalam masyarakat China. Tiga makhluk lainnya yakni Phoenix, Qilin (Kirin) dan Kura-kura. Akan tetapi diantara keempatnya, naga dianggap yang paling perkasa.
Karakteristik Naga dan angka 9
Dalam mitologi Cina, naga dikatakan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan angka “9″. Yaitu, Naga di Cina mempunyai 9 karakteristik yang merupakan kombinasi dari tiruana makhluk lainnya.
1. Memiliki kepala menyerupai unta
2. Bersisik menyerupai ikan
3. Bertanduk menyerupai rusa
4. Memiliki mata menyerupai mata siluman
5. Mempunyai indera pendengaran menyerupai lembu
6. Lehernya menyerupai ular
7. Perutnya menyerupai tiram
8. Telapak kakinya menyerupai harimau
9. Dan Cakarnya menyerupai rajawali.
Selain dari 9 karakteristik diatas, naga di dalam mitologi Cina juga dikatakan mempunyai 9 orang anak yang juga mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Ia juga mempunyai 117 sisik. 81 diantaranya mempunyai huruf Yang (Positif) dan 36 lainnya mempunyai huruf Yin (Negatif).
Secara umum naga di Cina mempunyai tiga atau empat cakar di masing-masing kaki. Namun kerajaan Cina memakai lambang naga dengan lima cakar untuk menyampaikan bila sang Kaisar bukan naga biasa. Lambang ini kemudian menjadi lambang ekslusif yang hanya boleh digunakan oleh kaisar. Dan siapapun yang berani memakai lambang naga dengan 5 cakar, maka akan dieksekusi mati.
Empat Jenis Naga di China
Dalam literatur kebudayaan China, paling tidak telah ditemukan ludang keringh dari 100 nama naga yang berbeda-beda. Supaya ludang keringh simpel untuk menyebutnya, Naga Cina hanya digolongkan ke dalam empat jenis saja, yakni:
Empat jenis naga tersebut mungkin yang berbau spiritual, tetapi menyerupai yang dikatakan di atas, masih ada sekitar 100 an nama naga naga yang lainnya.
Dari sekitar 100 nama naga ini, bila Naga Cina itu sebetulnya tidak selalu bekerjasama dengan makhluk spiritual. Bisa jadi, naga yakni fauna yang bahu-membahu mempunyai fisik yang nyata.
Oleh alasannya itu, kita harus mau memisahkan antara Naga Spiritual dengan Naga sebagai fauna yang nyata.
Contoh lainnya yakni Pan Lung atau Naga Spiral. Naga jenis ini berdiam di danau dan belum sanggup naik ke langit untuk menjadi makhluk spiritual. Naga jenis ini sanggup jadi merujuk kepada makhluk air serupa ular atau belut. Contohnya yakni Oarfish (yang hidup di laut) yang mempunyai karakteristik cukup unik sehingga orang sering membandingkannya dengan naga Cina.
Ada kemungkinan bila penampakan makhluk serupa Oarfish di danau-danau Cina telah dianggap sebagai penampakan naga.
Lalu ada Fei Lung atau Naga Terbang. Naga ini mempunyai sayap dan mengendarai awan dan kabut. Menariknya, nama ini juga digunakan untuk menyebut Pterosaurus dalam bahasa mandarin. Fei Lung mungkin yakni jenis naga yang sama dengan naga Eropa.
Jawabannya: Ada!
Sejarah negara Cina telah dimulai semenjak ribuan tahun sebelum masehi. Dalam kurun waktu tersebut, para cendikiawan mendokumentasikan setiap kejadian dalam catatan-catatan yang rapi, termasuk kejadian terlihatnya naga di aneka macam kawasan di Cina.
Namun, kejadian yang dituangkan ke dalamnya mungkin telah diinterpretasikan menurut pemahaman dan kebudayaan bangsa Cina masa lampau sehingga sebagian kisah itu terdengar cukup mistis. Namun, kisah lainnya mempunyai kemiripan dengan kasus perjumpaan dengan makhluk Cryptid.
Salah satu pola kejadian penampakan naga tercatat dalam buku Recording for the Jiaxing Regional Government yang menceritakan bila pada bulan September 1588, sebuntut naga berwarna putih terlihat terbang di atas permukaan danau Ping di wilayah Pinghu, propinsi Zhejiang. Cahaya yang keluar dari naga putih tersebut begitu terangnya sehingga menerangi sebagian langit dengan warna merah yang terang benderang.
Dalam buku lainnya, Recording for the Songjiang Regional Government, disebutkan bila 20 tahun sesudah penampakan naga putih di danau Ping itu, sebuntut naga putih serupa juga terlihat terbang di atas sungai Huangpu di Songjiang, Shanghai. Naga itu terlihat pada bulan Juli 1608. Seorang saksi mata mengaku melihat seorang yang kuasa sedang berdiri di kepala naga itu.
Kesaksian mengenai adanya yang kuasa yang mengendarai naga tersebut yakni pola kesaksian perjumpaan dengan naga sebagai makhluk spiritual. Di samping itu, ada kesaksian-kesaksian lainnya yang sama sekali tidak menyebutkan adanya yang kuasa atau naga yang terbang. Kesaksian-kesaksian ini terdengar sangat menyerupai dengan kisah-kisah penampakan makhluk cryptid pada umumnya. Di bawah ini beberapa contohnya:
Pada tahun ke-24 masa pemerintahan Kaisar Jian’an dari dinasti Dong Han (219 Masehi), sebuntut naga berwarna kuning muncul di sungai Chishui di kota Wuyang dan berdiam disitu hingga sembilan hari lamanya sebelum karenanya pergi. Setelah itu, para penduduk desa membangun sebuah kuil disitu dan sebuah prasasti dibentuk sebagai penghormatan kepada naga tersebut.
Pada bulan April tahun 345 Masehi, tahun pertama pemerintahan kaisar Yonghe, dua buntut naga, satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam, muncul di gunung Long. Peristiwa munculnya naga ini menciptakan kaisar Murong dari kerajaan Yan memimpin sejumlah pejabatnya menuju gunung itu untuk melihat naga-naga tersebut. Kadab hingga disana, mereka mengadakan upacara keagamaan pada jarak 200 yard dari kedua naga tersebut.
Ratusan tahun kemudian, di gunung yang sama, sebuntut naga kembali muncul. Peristiwa ini dicatat dalam buku History of the Yuan Dinasty:
“Pada bulan Juli, tahun ke-27 masa pemerintahan kaisar Zhiyuan (1290 Masehi), sebuntut naga muncul di bersahabat gunung Long di wilayah Linxong, propinsi Shandong. Naga itu bisa menciptakan sebuah watu besar melayang di udara.”
Tidak ada klarifikasi ludang keringh lanjut mengenai bagaimana cara naga tersebut menciptakan watu besar itu melayang.
Tahun 1162, sebuntut naga mati disebut ditemukan di danau Taibai. Naga ini mempunyai sungut yang panjang dengan sisik yang besar. Punggungnya berwarna hitam sedangkan perutnya berwarna putih. Di punggungnya ada sebuah sirip, sedangkan di kepalanya ada dua tanduk besar. Karena makhluk itu mengeluarkan busuk yang tidak sedap, para penduduk kemudian menutupinya dengan matras. Otoritas setempat pun segera memerintahkan pengadaan upacara sembahyang di lokasi itu. Satu hari sesudah inovasi itu, bangkai naga itu hilang entah kemana.
Kesaksian lainnya dicatat oleh buku Recording for the Lin’an Regional Government yang menceritakan bila pada tahun 1631, tahun ke-4 masa pemerintahan kaisar Chongzhen, sebuntut naga besar terlihat di sebuah danau di propinsi Yunan. Karena kemunculan ini, danau tersebut kemudian didiberi nama Yilong yang berarti danau naga misterius. Nama ini masih digunakan hingga sekarang.
Buku lainnya, Amanded Recording of the Tang Dinasty, mencatat kejadian inovasi sebuntut naga mati berwarna hitam di teritori Tongcheng. Peristiwa ini terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Xiantong. Menariknya, buku ini memdiberikan deskripsi yang cukup detail mengenai naga tersebut. Disebutkan bila panjang naga itu yakni sekitar 30 meter dimana setengahnya yakni buntutnya. Ujung buntut naga tersebut pipih, sisiknya menyerupai ikan dan di kepalanya tumbuh dua tanduk. Sungut di samping mulutnya mempunyai panjang 6 meter. Kakinya yang tumbuh di perutnya mempunyai lapisan berwarna merah. Deskripsi ini sangat menyerupai dengan citra naga Cina klasik.
Buku Seven Books and Scriptures goresan pena Long Ying juga mencatat kejadian inovasi naga yang terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Chenghua dari dinasti Ming. Naga itu ditemukan di pantai Xinhui, propinsi Guangdong. Nelayan yang melihatnya memukul makhluk itu hingga mati. Panjang naga tersebut kurang ludang keringh 10 meter dan terlihat menyerupai dengan naga dalam lukisan-lukisan klasik. Kisah ini cukup aneh alasannya seorang nelayan yang melihat naga umumnya tidak akan memukulnya hingga mati, mengingat bangsa Cina sangat menghormati makhluk ini. Mungkin makhluk itu mengganggu sang nelayan, namun kita tidak sanggup memastikannya.
Buku History for the Yongping Regional Government mencatat bila pada ekspresi dominan semi tahun ke-19 masa pemerintahan kaisar Daoguang (1839), sebuntut naga ditemukan di pinggir sungai Luanhe di wilayah Laoting. Bangkai naga itu terlihat dikerubungi oleh lalat dan belatung. Penduduk lokal kemudian membangun sebuah kawasan dukungan untuk melindunginya dari sinar matahari langsung. Mereka juga menyiram air cuek ke tubuhnya. Legenda menyebutkan bila tiga hari kemudian, Naga itu kembali hidup dan pergi begitu saja.
Peristiwa termodern yang menyangkut inovasi naga yakni yang terjadi pada Agustus 1944. Sebuntut naga hitam didiberitakan jatuh ke tanah di desa Weizi di halaman rumah keluarga Chen, sekitar 9,4 mil barat maritim wilayah Zhaoyuan, di sebelah selatan sungai Mudan di propinsi Heilongjiang. Naga hitam itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Para saksi mata menyampaikan bahwa makhluk ini mempunyai tanduk di atas kepalanya dan sisik yang menutupi seluruh tubuhnya. Makhluk itu mempunyai busuk menyerupai ikan yang menarik lalat untuk mengerumuninya.
Dari tiruana kesaksian itu, muncul satu pertanyaan yang menarik. Jika Naga yang disebutkan dalam sebagian kesaksian tersebut yakni fauna yang nyata, maka fauna apakah yang mempunyai badan menyerupai ular, bertanduk, berkaki dan mempunyai sungut di sisi mulutnya?
Naga yakni makhluk mitos yang paling dikenal di seluruh dunia. Namun legenda yang dikenal di seluruh dunia mempunyai kisah sendiri sendiri. Akan tetapi Mitologi Naga yang paling dikenal dan ludang keringh menarik yakni legenda Naga dari Cina.
Dalam legenda Naga di China,Naga dikenal sebagai makhluk berbentuk ular , mempunyai tanduk ,memiliki cakar,menyemburkan api dan sanggup terbang.Apakah legenda sang naga tersebut lampau memang benar-benar ada?
Beda dengan China,Naga di Eropa selalu dilambangkan sebagai makhluk yang jahat. Dan bagi masyarakat Cina, naga yakni melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Begitu besarnya rasa hormat bangsa Cina terhadap makhluk mitologi yang satu ini ,sehingga kaisar-kaisar jaman lampau besar hati mengenakan gambar naga sebagai simbol mereka.
Naga yakni salah satu dari empat makhluk yang menerima penghormatan tertinggi sebagai makhluk spiritual dalam masyarakat China. Tiga makhluk lainnya yakni Phoenix, Qilin (Kirin) dan Kura-kura. Akan tetapi diantara keempatnya, naga dianggap yang paling perkasa.
Karakteristik Naga dan angka 9
Dalam mitologi Cina, naga dikatakan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan angka “9″. Yaitu, Naga di Cina mempunyai 9 karakteristik yang merupakan kombinasi dari tiruana makhluk lainnya.
1. Memiliki kepala menyerupai unta
2. Bersisik menyerupai ikan
3. Bertanduk menyerupai rusa
4. Memiliki mata menyerupai mata siluman
5. Mempunyai indera pendengaran menyerupai lembu
6. Lehernya menyerupai ular
7. Perutnya menyerupai tiram
8. Telapak kakinya menyerupai harimau
9. Dan Cakarnya menyerupai rajawali.
Selain dari 9 karakteristik diatas, naga di dalam mitologi Cina juga dikatakan mempunyai 9 orang anak yang juga mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Ia juga mempunyai 117 sisik. 81 diantaranya mempunyai huruf Yang (Positif) dan 36 lainnya mempunyai huruf Yin (Negatif).
Secara umum naga di Cina mempunyai tiga atau empat cakar di masing-masing kaki. Namun kerajaan Cina memakai lambang naga dengan lima cakar untuk menyampaikan bila sang Kaisar bukan naga biasa. Lambang ini kemudian menjadi lambang ekslusif yang hanya boleh digunakan oleh kaisar. Dan siapapun yang berani memakai lambang naga dengan 5 cakar, maka akan dieksekusi mati.
Empat Jenis Naga di China
Dalam literatur kebudayaan China, paling tidak telah ditemukan ludang keringh dari 100 nama naga yang berbeda-beda. Supaya ludang keringh simpel untuk menyebutnya, Naga Cina hanya digolongkan ke dalam empat jenis saja, yakni:
- Tien Lung atau Naga Langit yang bertugas menjaga istana para dewa.
- Shen Lung atau Naga Spiritual yang berkuasa atas angin dan hujan
- Ti Lung atau Naga Bumi yang berkuasa atas air di permukaan bumi
- Fucang Lung atau Naga dunia bawah bumi yang bertugas menjaga harta karun yang ada di dalamnya.
Empat jenis naga tersebut mungkin yang berbau spiritual, tetapi menyerupai yang dikatakan di atas, masih ada sekitar 100 an nama naga naga yang lainnya.
Dari sekitar 100 nama naga ini, bila Naga Cina itu sebetulnya tidak selalu bekerjasama dengan makhluk spiritual. Bisa jadi, naga yakni fauna yang bahu-membahu mempunyai fisik yang nyata.
Oleh alasannya itu, kita harus mau memisahkan antara Naga Spiritual dengan Naga sebagai fauna yang nyata.
Naga Cina dan Cryptozoology
Misalnya, Jiao Lung atau Naga Buaya. Naga jenis ini tidak bertanduk dan disebut sebagai pemimpin dari fauna-fauna air. Berdasarkan namanya, memang ada kemungkinan bila naga jenis ini yakni sebuntut buaya. Penyebutan ini paralel dengan sebutan Komodo Dragon yang memakai nama naga untuk menyebut makhluk reptil raksasa Komodo. Nama ini terang menyampaikan bila Naga Cina tidak selalu berarti makhluk terbang bertubuh ular, bertanduk, bersungut dan bercakar.Contoh lainnya yakni Pan Lung atau Naga Spiral. Naga jenis ini berdiam di danau dan belum sanggup naik ke langit untuk menjadi makhluk spiritual. Naga jenis ini sanggup jadi merujuk kepada makhluk air serupa ular atau belut. Contohnya yakni Oarfish (yang hidup di laut) yang mempunyai karakteristik cukup unik sehingga orang sering membandingkannya dengan naga Cina.
Ada kemungkinan bila penampakan makhluk serupa Oarfish di danau-danau Cina telah dianggap sebagai penampakan naga.
Lalu ada Fei Lung atau Naga Terbang. Naga ini mempunyai sayap dan mengendarai awan dan kabut. Menariknya, nama ini juga digunakan untuk menyebut Pterosaurus dalam bahasa mandarin. Fei Lung mungkin yakni jenis naga yang sama dengan naga Eropa.
Penampakan Naga di dalam sejarah Cina
Jika sebagian Naga Cina sanggup dikategorikan ke dalam makhluk Cryptid, pernahkah ada kesaksian mengenai penampakannya?Jawabannya: Ada!
Sejarah negara Cina telah dimulai semenjak ribuan tahun sebelum masehi. Dalam kurun waktu tersebut, para cendikiawan mendokumentasikan setiap kejadian dalam catatan-catatan yang rapi, termasuk kejadian terlihatnya naga di aneka macam kawasan di Cina.
Namun, kejadian yang dituangkan ke dalamnya mungkin telah diinterpretasikan menurut pemahaman dan kebudayaan bangsa Cina masa lampau sehingga sebagian kisah itu terdengar cukup mistis. Namun, kisah lainnya mempunyai kemiripan dengan kasus perjumpaan dengan makhluk Cryptid.
Salah satu pola kejadian penampakan naga tercatat dalam buku Recording for the Jiaxing Regional Government yang menceritakan bila pada bulan September 1588, sebuntut naga berwarna putih terlihat terbang di atas permukaan danau Ping di wilayah Pinghu, propinsi Zhejiang. Cahaya yang keluar dari naga putih tersebut begitu terangnya sehingga menerangi sebagian langit dengan warna merah yang terang benderang.
Dalam buku lainnya, Recording for the Songjiang Regional Government, disebutkan bila 20 tahun sesudah penampakan naga putih di danau Ping itu, sebuntut naga putih serupa juga terlihat terbang di atas sungai Huangpu di Songjiang, Shanghai. Naga itu terlihat pada bulan Juli 1608. Seorang saksi mata mengaku melihat seorang yang kuasa sedang berdiri di kepala naga itu.
Kesaksian mengenai adanya yang kuasa yang mengendarai naga tersebut yakni pola kesaksian perjumpaan dengan naga sebagai makhluk spiritual. Di samping itu, ada kesaksian-kesaksian lainnya yang sama sekali tidak menyebutkan adanya yang kuasa atau naga yang terbang. Kesaksian-kesaksian ini terdengar sangat menyerupai dengan kisah-kisah penampakan makhluk cryptid pada umumnya. Di bawah ini beberapa contohnya:
Pada tahun ke-24 masa pemerintahan Kaisar Jian’an dari dinasti Dong Han (219 Masehi), sebuntut naga berwarna kuning muncul di sungai Chishui di kota Wuyang dan berdiam disitu hingga sembilan hari lamanya sebelum karenanya pergi. Setelah itu, para penduduk desa membangun sebuah kuil disitu dan sebuah prasasti dibentuk sebagai penghormatan kepada naga tersebut.
Pada bulan April tahun 345 Masehi, tahun pertama pemerintahan kaisar Yonghe, dua buntut naga, satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam, muncul di gunung Long. Peristiwa munculnya naga ini menciptakan kaisar Murong dari kerajaan Yan memimpin sejumlah pejabatnya menuju gunung itu untuk melihat naga-naga tersebut. Kadab hingga disana, mereka mengadakan upacara keagamaan pada jarak 200 yard dari kedua naga tersebut.
Ratusan tahun kemudian, di gunung yang sama, sebuntut naga kembali muncul. Peristiwa ini dicatat dalam buku History of the Yuan Dinasty:
“Pada bulan Juli, tahun ke-27 masa pemerintahan kaisar Zhiyuan (1290 Masehi), sebuntut naga muncul di bersahabat gunung Long di wilayah Linxong, propinsi Shandong. Naga itu bisa menciptakan sebuah watu besar melayang di udara.”
Tidak ada klarifikasi ludang keringh lanjut mengenai bagaimana cara naga tersebut menciptakan watu besar itu melayang.
Tahun 1162, sebuntut naga mati disebut ditemukan di danau Taibai. Naga ini mempunyai sungut yang panjang dengan sisik yang besar. Punggungnya berwarna hitam sedangkan perutnya berwarna putih. Di punggungnya ada sebuah sirip, sedangkan di kepalanya ada dua tanduk besar. Karena makhluk itu mengeluarkan busuk yang tidak sedap, para penduduk kemudian menutupinya dengan matras. Otoritas setempat pun segera memerintahkan pengadaan upacara sembahyang di lokasi itu. Satu hari sesudah inovasi itu, bangkai naga itu hilang entah kemana.
Kesaksian lainnya dicatat oleh buku Recording for the Lin’an Regional Government yang menceritakan bila pada tahun 1631, tahun ke-4 masa pemerintahan kaisar Chongzhen, sebuntut naga besar terlihat di sebuah danau di propinsi Yunan. Karena kemunculan ini, danau tersebut kemudian didiberi nama Yilong yang berarti danau naga misterius. Nama ini masih digunakan hingga sekarang.
Buku lainnya, Amanded Recording of the Tang Dinasty, mencatat kejadian inovasi sebuntut naga mati berwarna hitam di teritori Tongcheng. Peristiwa ini terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Xiantong. Menariknya, buku ini memdiberikan deskripsi yang cukup detail mengenai naga tersebut. Disebutkan bila panjang naga itu yakni sekitar 30 meter dimana setengahnya yakni buntutnya. Ujung buntut naga tersebut pipih, sisiknya menyerupai ikan dan di kepalanya tumbuh dua tanduk. Sungut di samping mulutnya mempunyai panjang 6 meter. Kakinya yang tumbuh di perutnya mempunyai lapisan berwarna merah. Deskripsi ini sangat menyerupai dengan citra naga Cina klasik.
Buku Seven Books and Scriptures goresan pena Long Ying juga mencatat kejadian inovasi naga yang terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Chenghua dari dinasti Ming. Naga itu ditemukan di pantai Xinhui, propinsi Guangdong. Nelayan yang melihatnya memukul makhluk itu hingga mati. Panjang naga tersebut kurang ludang keringh 10 meter dan terlihat menyerupai dengan naga dalam lukisan-lukisan klasik. Kisah ini cukup aneh alasannya seorang nelayan yang melihat naga umumnya tidak akan memukulnya hingga mati, mengingat bangsa Cina sangat menghormati makhluk ini. Mungkin makhluk itu mengganggu sang nelayan, namun kita tidak sanggup memastikannya.
Buku History for the Yongping Regional Government mencatat bila pada ekspresi dominan semi tahun ke-19 masa pemerintahan kaisar Daoguang (1839), sebuntut naga ditemukan di pinggir sungai Luanhe di wilayah Laoting. Bangkai naga itu terlihat dikerubungi oleh lalat dan belatung. Penduduk lokal kemudian membangun sebuah kawasan dukungan untuk melindunginya dari sinar matahari langsung. Mereka juga menyiram air cuek ke tubuhnya. Legenda menyebutkan bila tiga hari kemudian, Naga itu kembali hidup dan pergi begitu saja.
Peristiwa termodern yang menyangkut inovasi naga yakni yang terjadi pada Agustus 1944. Sebuntut naga hitam didiberitakan jatuh ke tanah di desa Weizi di halaman rumah keluarga Chen, sekitar 9,4 mil barat maritim wilayah Zhaoyuan, di sebelah selatan sungai Mudan di propinsi Heilongjiang. Naga hitam itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Para saksi mata menyampaikan bahwa makhluk ini mempunyai tanduk di atas kepalanya dan sisik yang menutupi seluruh tubuhnya. Makhluk itu mempunyai busuk menyerupai ikan yang menarik lalat untuk mengerumuninya.
Dari tiruana kesaksian itu, muncul satu pertanyaan yang menarik. Jika Naga yang disebutkan dalam sebagian kesaksian tersebut yakni fauna yang nyata, maka fauna apakah yang mempunyai badan menyerupai ular, bertanduk, berkaki dan mempunyai sungut di sisi mulutnya?
Sumber:Sourceflame
Advertisement